Seorang dosen di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, NTB, dengan inisial RL diduga mencabuli 10 mahasiswa sesama jenis di dua perguruan tinggi. Kasus ini telah dilaporkan ke Polda NTB dan sembilan mahasiswa lainnya juga mengaku menjadi korban. Pendamping korban dari LSM Sasaka Nusantara Lombok Barat, Sabri, menjelaskan bahwa pelaku menggunakan beragam modus dalam mendekati para korbannya. Pendekatan dilakukan dengan ikut serta dalam kegiatan komunitas dan diskusi ilmiah tempat para korbannya beraktivitas.
Selain itu, pelaku juga melakukan pendekatan kepada pimpinan-pimpinan komunitas tanpa menimbulkan curiga dari korban. Modus pelaku antara lain menggunakan zikir zakar atau zikir alat kelamin untuk korban yang ingin berubah dari masa lalu yang kurang baik. Pelaku juga mengklaim titik paling vital yang sering mengingat Tuhan adalah kelamin atau zakar dan mencabuli korban dengan berbagai alasan seperti mandi suci.
Pelaku diyakini sebagai orang berpengaruh di masyarakat karena bisa berbaur dengan baik. Sabri menyatakan bahwa polisi sedang melakukan penyelidikan berdasarkan keterangan para korban untuk menangkap pelaku agar tidak terjadi korban baru. Jika tidak ada kesimpulan dalam kasus tersebut, Sasaka Nusantara bersama keluarga korban berencana melakukan aksi. Semua ini bertujuan untuk memastikan keamanan jangka panjang bagi korban yang telah mengalami kejadian yang mengganggu tersebut.