Pada kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Tiongkok, mencakup penambangan nikel, produksi baterai kendaraan listrik, dan daur ulang baterai. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan proyek tersebut akan mencakup produksi baterai untuk panel surya dengan total kapasitas produksi mencapai 40 GWh. Diskusi dengan pemilik proyek masih berlangsung untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Kerja Sama Pabrik Baterai Lithium-ion Indonesia-Tiongkok Beroperasi 2026
Related articles