Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, memberikan apresiasi sekaligus menyayangkan aksi demonstrasi yang terjadi saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO), Sorong, Papua Barat Daya, pada Sabtu (7/6/2025). Demonstrasi tersebut terkait dengan aktivitas pertambangan nikel yang dilakukan oleh PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat.
Idrus menyatakan apresiasi terhadap aksi tersebut sebagai bagian dari dinamika demokrasi, tetapi ia juga menyayangkan bahwa para demonstran tidak sepenuhnya memahami permasalahan yang sebenarnya terjadi. Menurut Idrus, penting untuk melakukan verifikasi secara faktual, mengingat izin usaha pertambangan telah diberikan sebelum Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Menteri ESDM.
Sebagai perwakilan dari Partai Golkar, Idrus menegaskan bahwa tuduhan terhadap Bahlil sebagai penipu tidak beralasan. Ia menjelaskan bahwa izin usaha pertambangan nikel telah diberikan pada tahun 2017, di bawah kepemimpinan Menteri ESDM sebelumnya, Ignasius Jonan. Bahlil baru menjabat sebagai Menteri ESDM setelah tahun 2019.
Idrus menegaskan bahwa tudingan terhadap Bahlil sebagai penipu, manipulator, dan aktor perusak lingkungan tidak sesuai. Menurutnya, respons cepat Bahlil dengan kunjungan langsung ke lokasi pertambangan menunjukkan tanggung jawabnya dalam menyelesaikan masalah tersebut.
