Lucky Hakim, seorang bupati yang melakukan perjalanan ke Jepang tanpa izin, kini menjalani magang di Kemendagri selama tiga bulan sejak 6 Mei 2025. Program magang ini akan memungkinkan Lucky Hakim untuk berganti-ganti bagian setiap minggu, dengan fokus pada kerja sama daerah, pelayanan publik, dan urusan perbatasan. Tujuannya adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tata kelola pemerintahan yang baik bagi Lucky Hakim.
Sanksi ini diberikan oleh Kemendagri sebagai bentuk penegakan aturan dan pembelajaran berharga bagi pejabat publik. Perjalanan ke luar negeri tanpa izin dianggap sebagai pelanggaran serius yang tidak bisa diabaikan. Dengan magang ini diharapkan Lucky Hakim dapat memahami pentingnya prosedur dan aturan dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat publik.
Selama masa magang, Lucky Hakim dijadwalkan untuk mengikuti berbagai kegiatan dan pelatihan yang relevan dengan tugasnya sebagai kepala daerah. Ia akan berinteraksi dengan berbagai pihak di Kemendagri untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang pengelolaan pemerintahan. Ini merupakan langkah untuk membantu Lucky Hakim dalam memahami tanggung jawabnya dan betul-betul menghargai pentingnya prosedur dan aturan dalam pemerintahan.
