Mobil listrik semakin populer, namun banyak yang masih ragu akan keamanannya saat harus melewati banjir. Setiap pengemudi mobil listrik harus memahami strategi yang tepat untuk menghadapi situasi banjir. Meskipun mobil listrik memiliki ketahanan terhadap genangan air, pengemudi harus tetap waspada dan tidak memaksakan kendaraan melewati banjir yang terlalu dalam.
Produsen mobil listrik di Indonesia telah mengakui bahwa mobil listrik yang dijual memiliki ketahanan terhadap genangan air dalam batasan tertentu. Umumnya, mobil listrik modern memiliki peringkat IP67 atau lebih tinggi, yang berarti mobil dapat bertahan dalam air hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit. Namun, batas ketinggian banjir yang direkomendasikan untuk mobil listrik maksimal setinggi setengah ban.
Meskipun mobil listrik dilengkapi dengan berbagai sistem keamanan, seperti Battery Management System (BMS) dan sensor kelembaban, risiko kerusakan tetap ada jika mobil terendam banjir terlalu lama. Jika mobil listrik terendam banjir, langkah-langkah seperti mematikan kendaraan, tidak menyalakannya kembali, dan segera menghubungi diler resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut sangat penting.
Meskipun demikian, penggunaan mobil listrik dengan bijak di musim hujan dapat membantu menjaga umur komponen, mencegah biaya perbaikan besar, dan tentu saja, memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang. Dengan pemahaman yang tepat tentang fitur keamanan dan teknologi yang dimiliki mobil listrik, pengemudi dapat merasa lebih percaya diri dalam menggunakan kendaraan mereka, bahkan saat musim hujan tiba.
