Prolonged fasting, meskipun efektif dalam menurunkan berat badan, memiliki risiko besar yaitu efek yoyo atau kenaikan berat badan yang berlebihan setelah diet. Ketika melakukan diet dengan waktu puasa yang panjang, tubuh akan beradaptasi dengan cepat dan berat badan bisa naik kembali bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. Untuk menghindari efek tersebut, penting untuk memilih metode diet yang dapat dijalankan dalam jangka panjang. Selain itu, risiko dehidrasi juga perlu diperhatikan selama proses fasting. Selain membuat tubuh kekurangan cairan, prolonged fasting juga dapat membuat tubuh kehilangan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan klorida. Gejala dehidrasi termasuk rasa lemas, pusing, mata berkunang-kunang, dan penurunan kesadaran pada kasus yang lebih parah. Jadi, penting bagi individu yang melakukan prolonged fasting untuk memperhatikan asupan cairan dan elektrolit agar tetap sehat selama proses diet.