Polisi di Bandung membuka kemungkinan untuk memeriksa kejiwaan seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran yang diduga terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap seorang wanita di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Surawan, menyatakan bahwa pihak berwenang akan melakukan diskusi terlebih dahulu sebelum melaksanakan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku. Pelaku, yang berinisial PAP (31), akan menjalani tes psikiatrikum berdasarkan klaimnya tentang kelainan seksual dan fantasi terhadap orang yang tidak sadarkan diri. Polda Jawa Barat juga mengungkap adanya indikasi kelainan perilaku seksual pada dokter tersebut berdasarkan pemeriksaan awal. Selain itu, hasil pemeriksaan menemukan sisa sperma di tubuh korban dan alat kontrasepsi yang digunakan oleh pelaku. Sampel tersebut akan diuji melalui tes DNA untuk memastikan kecocokannya. Saat ini, pihak berwenang akan memperkuat temuan tersebut dengan pemeriksaan psikologi forensik. Modus operandi pelaku adalah meminta korban melakukan transfusi darah seorang diri di ruangan kosong dengan dalih tindakan medis. Pelaku diduga memperkosa korban, yang sedang mendampingi ayahnya yang sakit kritis, di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Menurut Surawan, pelaku mungkin memiliki fantasi sendiri dan senang jika orang tersebut pingsan. Semua informasi ini akan menjadi dasar bagi penyidik dalam mengungkap kasus ini lebih lanjut.
Polisi Periksa Kejiwaan Dokter PPDS Unpad Pemerkosa di RS Hasan Sadikin
Related articles