Wakil Presiden Eksekutif (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan dukungan perusahaan terhadap penerapan teknologi smart lighting di JTTS agar para pemudik merasa aman dan nyaman saat melintas.
“Smart lighting ini dapat dikendalikan dengan sistem pemetaan, sehingga Hutama Karya dapat dengan mudah memantau, mengatur jadwal pencahayaan, dan tingkat penerangan lampu di jalan tol,” ungkap Adjib.
Dibangun sejak tahun 2014, JTTS telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera dan sekitarnya dengan semakin terhubungnya akses masyarakat terhadap pekerjaan dan pelayanan publik, meningkatkan laju perniagaan, dan mengoptimalkan efisiensi logistik.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada bulan Februari 2024, Tol Trans Sumatera telah beroperasi sepanjang 884,5 km yang terdiri dari 15 ruas, menghubungkan kota-kota penting seperti Bakauheni, Palembang, Medan, Kualanamu, Tebing Tinggi, Palembang, Banda Aceh, Pekanbaru, dan Bengkulu.
Rencananya, Jalan Tol Trans Sumatera akan memiliki total panjang mencapai 2.704 km yang terdiri dari 24 ruas jalan.
