Love bombing, meskipun sulit dikenali di awal, memiliki beberapa tanda yang sering muncul. Pertama, membanjiri seseorang dengan hadiah berlebihan yang tidak diminta bisa menjadi tanda bahaya. Meskipun memberikan hadiah adalah cara ungkapan cinta bagi sebagian orang, namun jika hadiah diberikan secara berlebihan dan tidak diinginkan, hal ini patut dicurigai. Selain itu, jika penerima hadiah secara terang-terangan menyatakan bahwa hadiah tersebut tidak diperlukan namun tetap diberikan, hal ini juga patut diwaspadai. Hadiah-hadiah ini seringkali berupa barang rumit, mahal, atau pembelian besar untuk memancing perhatian.
Tanda berikutnya adalah tergesa-gesa dalam mendorong hubungan ke tahap serius. Pelaku love bombing cenderung terburu-buru dalam mengklaim seseorang sebagai “belahan jiwanya” meskipun baru beberapa kali bertemu. Meskipun mendapat julukan tersebut menyenangkan, namun jika terkesan terlalu terburu-buru, hal ini dapat menjadi pertanda bahaya. Mereka ingin segera menciptakan rasa keintiman, kedekatan, dan komitmen tanpa memperhitungkan waktu dan proses yang seharusnya ada dalam membangun hubungan.
Selain itu, orang yang suka melakukan love bombing akan selalu ada dan menuntut perhatian. Mereka cenderung lebih bergantung kepada pasangannya dibandingkan dengan orang lain, dan seiring berjalannya waktu, mereka bisa menuntut lebih dengan amarah. Mereka juga mungkin akan mengajukan pertanyaan tidak rasional yang memaksa pasangannya untuk memilih di antara mereka atau orang lain yang pasangannya sayangi. Hal ini dapat membuat pasangan merasa bersalah jika memilih untuk tidak memprioritaskan mereka atau hal-hal yang sebenarnya mereka pedulikan.
Melihat tanda-tanda ini penting untuk mengidentifikasi perilaku love bombing dan menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Segera mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dan menyadari pola perilaku yang merugikan adalah langkah awal yang baik dalam menjaga kesehatan hubungan.