Puan Maharani mendorong penerapan pengawasan internal yang ketat dan kerja sama antara rumah sakit dengan BNN, pemerintah daerah, dan organisasi profesi medis untuk menciptakan zona bebas narkoba. Sebagai mantan Menko PMK, beliau menegaskan bahwa pembangunan kesehatan tidak hanya dilihat dari bangunan rumah sakit atau fasilitas medis, tetapi juga dari keberesan dan kesehatan para tenaga medisnya. Puan menekankan bahwa pelayanan kesehatan melibatkan aspek rasa aman, rasa percaya, dan rasa kemanusiaan.
Beliau menyatakan bahwa tanggung jawab bersama kita adalah memastikan setiap pasien mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan dapat pulang dengan perasaan lega karena telah dilayani oleh tenaga medis yang profesional dan bebas dari pengaruh narkoba. Kasus positif narkotika, psikotropika, dan zat adiktif di Rumah Sakit R. Syamsudin SH di Sukabumi, Jawa Barat, yang melibatkan sepuluh pegawai termasuk lima perawat, menjadi peringatan penting akan pentingnya menjaga kebersihan dan integritas tenaga medis.
Hasil dari skrining program kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan secara berkala oleh RSUD Syamsudin Kota Sukabumi menunjukkan adanya pegawai yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antarinstansi dan penerapan pengawasan internal yang ketat dalam mencegah penyalahgunaan napza di lingkungan rumah sakit. Menurut Puan, memberantas penyalahgunaan narkoba bukan hanya tanggung jawab individu, tapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan kesehatan yang aman dan terpercaya.
