Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas karena adanya larangan perdagangan internasional yang diterapkan oleh kedua negara. Baru-baru ini, AS mencabut larangan ekspor chip AI H20 ke China setelah berlaku beberapa bulan sebelumnya. Di sisi lain, China sedang berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada chip buatan AS.
Meskipun demikian, permintaan akan pasokan chip Nvidia terus meningkat, terutama di sektor akademik dan industri. Nvidia baru-baru ini memesan 300.000 chip AI H20 dari TSMC, menunjukkan tingginya kebutuhan di pasar teknologi.
Untuk menanggapi permintaan yang tinggi, pemerintah AS membuat kesepakatan unik dengan Nvidia, dimana mereka akan memperoleh 15% dari pendapatan penjualan chip canggih tersebut. Sementara itu, larangan pembelian chip H20 Nvidia oleh China berdampak pada perusahaan teknologi China yang kini menghadapi tekanan antara kebutuhan akan teknologi canggih dan mendukung agenda kemandirian nasional.
Perusahaan-perusahaan seperti Tencent, ByteDance, dan Baidu merasakan dampak dari kebijakan larangan tersebut, memaksa mereka untuk menemukan solusi di tengah situasi yang sulit. Hal ini menunjukkan kompleksitas dalam hubungan perdagangan dan teknologi antara AS dan China, yang juga berdampak pada perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka di kedua negara.