More

    Intervensi CEO Bitpanda: Tarif Trump vs Perang Imbal Hasil

    CEO bursa mata uang kripto Bitpanda, Eric Demuth, berpendapat bahwa kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tidak semata-mata terkait dengan proteksionisme atau geopolitik seperti yang dinyatakan oleh banyak kritikus. Menurut Demuth, tarif yang diberlakukan oleh Trump lebih terkait dengan pengelolaan pembiayaan kembali utang besar-besaran pemerintah AS. Dalam unggahan terbarunya di Linkedin, Demuth menegaskan bahwa tujuan sesungguhnya dari tarif tersebut adalah untuk sengaja memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, yang pada akhirnya akan menurunkan Imbal Hasil Treasury 10-Tahun.

    Menurut laporan dari Bitcoin.com, menurunkan imbal hasil ini, yang saat ini berada di sekitar 4,20%, menjadi sangat penting bagi pemerintah AS yang harus melunasi obligasi Treasury senilai USD 9 triliun yang jatuh tempo pada akhir 2026. Demuth menjelaskan bahwa setiap penurunan satu poin basis dalam imbal hasil tersebut berarti miliaran dolar dapat dihemat dalam bentuk bunga selama dekade mendatang. Dia juga berpendapat bahwa satu-satunya cara efektif untuk menurunkan imbal hasil ini adalah dengan sengaja menginduksi perlambatan ekonomi.

    Meskipun tarif biasanya membuat inflasi naik dalam jangka pendek, Demuth meyakini bahwa jika diterapkan dalam skala besar, tarif tersebut pada akhirnya akan memicu resesi. Hal ini akan menghasilkan ekspektasi inflasi yang lebih rendah dan menurunkan permintaan modal, sehingga imbal hasil juga akan turun. Demuth menyimpulkan bahwa apa yang pada awalnya terlihat sebagai proteksionisme sebenarnya merupakan strategi untuk menyebabkan resesi, karena pemerintah AS dihadapkan pada tantangan besar dalam pembiayaan kembali utang.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles