More

    Tanda Petaka Mucul di AS: Ekonomi Berpotensi Terguncang

    Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) mulai memperlihatkan penurunan momentum. Menurut data resmi dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), tingkat pengangguran telah mencapai 4,1%, mencatat level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Penciptaan lapangan kerja yang sebelumnya kuat sejak pemulihan pasca pandemi kini mengalami penurunan yang tajam. Contohnya, pada Juni 2025, AS kehilangan sekitar 13.000 pekerjaan, hal ini menjadi anomali jika dibandingkan dengan musim sebelumnya yang sering kali mencatat penambahan pekerjaan mencapai ratusan ribu.

    Pada Agustus 2025, penciptaan lapangan kerja hanya sebanyak 22.000 posisi, jauh di bawah harapan publik dan analis. Pasar tenaga kerja AS, yang biasanya merupakan pilar ketahanan ekonomi sejak pemulihan pasca pandemi, kini menunjukkan perkembangan yang melambat. Salah satu penyebab perlambatan ini adalah tingginya suku bunga yang membatasi ekspansi perusahaan. Biaya pinjaman yang lebih tinggi membuat perusahaan enggan untuk menginvestasikan ekspansi tenaga kerja.

    Ditambah lagi dengan pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sejumlah perusahaan besar seperti Google, Amazon, dan UPS sejak 2024 hingga 2025, memberikan dampak negatif lebih lanjut terhadap pasar tenaga kerja AS. Fenomena “long-term unemployment” juga semakin meningkat, hampir 2 juta orang di AS berada dalam pengangguran jangka panjang, hampir dua kali lipat dari awal tahun 2023. Jika situasi ini terus berlanjut, AS berpotensi mengalami perlambatan ekonomi yang lebih dalam.

    Dampak dari pasar tenaga kerja yang lemah dapat mengurangi daya saing global, memperlambat investasi, dan meningkatkan risiko resesi. Beberapa analis bahkan memperkirakan bahwa Federal Reserve mungkin akan melonggarkan kebijakan moneter jika keadaan pasar kerja semakin memburuk. Semua hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya perhatian serius terhadap kondisi pasar tenaga kerja AS agar tidak semakin terpuruk dan berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles