Pemanasan global dan perubahan iklim semakin mengancam wilayah Asia, dengan PBB memberikan peringatan khusus bahwa Indonesia termasuk dalam bahaya. Laporan Badan Meteorologi Dunia (WMO) mengenai State of the Climate in Asia 2023 menganalisis bencana yang terjadi pada tahun sebelumnya. Menyoroti percepatan perubahan iklim utama seperti suhu permukaan, pencairan gletser, dan kenaikan permukaan air laut, laporan tersebut menegaskan bahwa Asia mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global. Dengan lebih dari 79 bencana hidrometeorologi dilaporkan, termasuk banjir, badai, dan gelombang panas, dampaknya pada masyarakat dan lingkungan sangat signifikan. Meskipun panas ekstrem meningkat, belum ada kematian yang dilaporkan.
Laporan juga mengungkap bagaimana kenaikan permukaan laut sejak Januari 1993 hingga Mei 2023, dengan wilayah Indonesia menunjukkan indikasi yang mengkhawatirkan. Sebuah kajian proyeksi USAID pada tahun 2016 bahkan menunjukkan bahwa kenaikan air laut dapat mengancam 2.000 pulau kecil pada tahun 2050, berisiko membuat 42 juta penduduk kehilangan tempat tinggal. Upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi dampak bencana ini pada masa depan.