Koordinator Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMAN), Agus Muliara, menekankan peran mahasiswa dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai kekuatan moral dan sosial politik. Menurutnya, Indonesia Emas 2045 merupakan tujuan besar yang harus dicapai bersama dengan solidaritas dan sinergi lintas organisasi dari mahasiswa. Dalam sebuah diskusi publik di Jakarta Selatan, Agus menegaskan perlunya mahasiswa untuk menjadi penyeimbang agar agenda bangsa benar-benar mewakili kepentingan rakyat.
Diskusi tersebut menjadi wadah untuk menggabungkan ide-ide, mencari solusi, dan memperkuat persatuan mahasiswa di seluruh nusantara. AMAN berkomitmen untuk mengawal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar tetap fokus pada Asta Cita dan memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, Agus menegaskan bahwa kritik mahasiswa terhadap intervensi asing yang merugikan kedaulatan bangsa harus tetap tegas.
Pemerhati Politik dan Militer dari UNAS, Selamat Ginting, menilai bahwa gerakan mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk tetap kritis namun juga memberikan solusi konstruktif. Menurutnya, mahasiswa harus menjadi mitra strategis bangsa dengan kemampuan tidak hanya mengkritik, tetapi juga menawarkan solusi yang visioner. Faizal Assegaf, seorang Aktivis 98, menyoroti pentingnya jejaring lintas daerah dan organisasi mahasiswa. Menurutnya, dengan membangun jejaring nasional yang kuat, mahasiswa bisa menjadi kekuatan yang tidak mudah dipatahkan oleh kepentingan elit.
Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, gerakan mahasiswa diharapkan dapat melahirkan gagasan kolektif dan rekomendasi strategis yang mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang mandiri, berdaulat, dan berkeadilan.