Perusahaan antariksa SpaceX yang dimiliki oleh Elon Musk baru-baru ini menandatangani kesepakatan besar senilai USD 17 miliar atau sekitar Rp 279 triliun untuk mengakuisisi spektrum nirkabel. Langkah ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang strategi baru yang akan dijalankan SpaceX dalam industri telekomunikasi. Dikutip dari Gizmodo, laporan The Washington Post menjelaskan bahwa spektrum tersebut dibeli dari perusahaan komunikasi satelit EchoStar.
Banyak spekulasi muncul bahwa pembelian ini dapat menjadi bagian dari rencana SpaceX untuk membangun jaringan seluler 5G berbasis satelit Starlink mereka sendiri. Meskipun sebelumnya SpaceX telah berkolaborasi dengan operator lain, seperti T-Mobile, untuk memperluas cakupan sinyal di daerah-daerah terpencil, akuisisi spektrum dalam skala besar ini menandakan kemungkinan adanya perubahan dalam model bisnis perusahaan.
Tindakan ini tidak sekadar tentang bermitra, namun juga menunjukkan potensi SpaceX untuk menjadi pemain utama yang mandiri dalam pasar telekomunikasi. Langkah strategis ini mengindikasikan bahwa SpaceX sedang serius dalam mempertimbangkan langkah-langkah besar untuk menghadirkan inovasi dan layanan baru di industri telekomunikasi.