Serangan drone Ukraina berhasil melumpuhkan aktivitas pemuatan di terminal minyak utama Rusia di pelabuhan Primorsk pada Jumat (12/9) waktu setempat, menurut klaim dua sumber industri dan militer Ukraina. Pelabuhan Primorsk merupakan pusat ekspor utama minyak Rusia dengan kapasitas memuat minyak mentah sekitar 1 juta barel per hari, serta solar sekitar 300.000 barel per hari. Serangan drone ini dilaporkan sebagai serangan pertama Ukraina yang menyasar pelabuhan Primorsk, menyebabkan dua kapal terbakar.
Kyiv telah meningkatkan serangan drone terhadap infrastruktur energi Rusia sebagai upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina dan memutus negara kekuasaan Putin dari sumber pendapatan utama, yakni penjualan minyak mentah. Pemuatan minyak dari Primorsk dihentikan setelah serangan tersebut, meskipun tidak ada penghentian operasional secara resmi. Harga minyak naik hampir 2% karena serangan tersebut menghentikan pemuatan di pelabuhan, mengalahkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan risiko permintaan AS yang melemah.
Dua kapal tanker minyak, Kusto dan Cai Yun, terkena serangan. Kusto adalah kapal tanker Aframax yang dimiliki dan dikelola oleh Solstice Corp, sedangkan Cai Yun dimiliki dan dikelola oleh Acceronix Ltd. Keduanya terdaftar di Seychelles. Selain Primorsk, pelabuhan-pelabuhan Rusia lainnya seperti Ust-Luga dan Novorossiisk juga telah menjadi sasaran Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.