Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung. Namun, tidak jarang keluarga malah menjadi sumber masalah dan konflik. Hal ini dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang. Menurut seorang alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, keluarga dapat berperan ganda, baik sebagai sumber dukungan maupun risiko.
Ketika komunikasi di dalam keluarga tidak berjalan lancar, individu bisa merasa kesulitan untuk berbagi dan merasa tidak didukung. Hal ini bisa menyebabkan tingkat kesepian dan depresi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memperbaiki kualitas hubungan di dalam keluarga. Meskipun keluarga dapat menjadi sumber tekanan, penting untuk memperkuat peran keluarga sebagai tempat yang aman.
Dukungan emosional, empati, dan komunikasi yang sehat di dalam keluarga dapat membantu mengurangi beban psikologis anggota keluarga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjadikan keluarga sebagai tempat yang aman dan mendukung.
