Santyna Sanjaya, seorang wanita yang tidak pernah menduga bahwa sakit pinggang yang dialaminya hanya awal dari perjalanan panjang melawan kanker darah jenis Multiple Myeloma. Awalnya, dia mengira keluhannya hanya masalah saraf biasa, tetapi ternyata kondisinya semakin memburuk hingga membuatnya sulit untuk bergerak. Setelah berulang kali melakukan pemeriksaan selama empat bulan, barulah dia didiagnosis menderita Multiple Myeloma. Informasi terbatas yang dia dapatkan saat itu membuatnya mencari second opinion ke luar negeri untuk memperoleh penjelasan yang lebih mendalam.
Prof. DR. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, seorang pakar hematologi-onkologi medik, menjelaskan bahwa Multiple Myeloma seringkali baru terdeteksi pada stadium lanjut ketika organ tubuh sudah mengalami kerusakan. Penyakit ini biasanya menyerang area tubuh di mana sumsum tulang aktif seperti tulang belakang, tengkorak, panggul, tulang rusuk, serta sekitar bahu dan pinggul. Dampak dari penyakit ini dapat berupa kerusakan tulang, peningkatan kadar kalsium dalam darah, anemia, infeksi berulang, dan gangguan ginjal. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena Multiple Myeloma antara lain usia lanjut, riwayat keluarga, jenis kelamin laki-laki, paparan radiasi, obesitas, dan riwayat kelainan sel plasma.