Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Delima Harapan, trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak yang disintesis dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk lemak hewani. Trigliserida ini dibawa oleh lipoprotein dalam serum dan memiliki dampak yang signifikan terhadap risiko penyakit arteri, lebih dari kolesterol. Kadar trigliserida lebih dari 200 mg/dL dalam darah didefinisikan sebagai hipertrigliseridemia.
Tanda-tanda trigliserida tinggi antara lain adalah munculnya xanthomas pada kulit, yang merupakan penumpukan lemak di bawah kulit. Xanthomas bisa muncul sebagai benjolan kekuningan atau kemerahan pada berbagai bagian tubuh dan xanthelasma, yaitu bercak kekuningan di sekitar kelopak mata. Gangguan pada mata, disebut lipemia retinalis, juga bisa terjadi pada kasus trigliserida yang sangat tinggi. Nyeri perut dan masalah pencernaan juga dapat terjadi akibat kadar trigliserida yang tinggi, berpotensi menyebabkan pankreatitis dengan gejala nyeri perut yang hebat, mual, muntah, dan gangguan pencernaan.