Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) telah menciptakan terapi inovatif menggunakan kemenyan untuk meredam fobia. Proyek bernama “Incensory” ini menggabungkan aromaterapi kemenyan dengan teknologi virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman terapi multisensori. Tim kreatif ini terdiri dari mahasiswa dari berbagai bidang studi di bawah bimbingan dosen terkait.
Fobia dapat menjadi gangguan serius bagi sebagian orang dan dapat mengganggu keseharian mereka. Data menunjukkan bahwa fobia spesifik dapat meningkatkan risiko gangguan serius, bahkan hingga kecenderungan bunuh diri. Melalui survei yang dilakukan oleh tim mahasiswa Unpad, 81,1 persen responden mengalami gejala fobia yang mengganggu aktivitas sehari-hari, menunjukkan bahwa terapi yang ramah dan mudah diakses sangat diperlukan.
Sebuah contoh kasus adalah wanita asal Inggris, Sue York, yang menjadi orang pertama di dunia yang menjalani transplantasi pankreas karena fobia akan jarum suntik. Dengan kombinasi kemenyan dan teknologi VR, produk “Incensory” diharapkan dapat menjadi solusi terapi alternatif yang efektif bagi pengidap fobia. Inovasi ini telah mendapatkan dukungan pendanaan dari Kemendikti Saintek RI, memperkuat eksistensi proyek ini dalam membantu mengatasi fobia.