Setelah gelombang demonstrasi yang memicu kerusuhan di Jakarta pada 25 Agustus hingga 2 September 2025, suasana politik di ibu kota masih terasa berat. Namun, Prabowo Subianto dari Istana Presiden menyatakan bahwa negara tidak akan membiarkan aksi anarkis tersebut berlarut-larut. Pada Kamis siang, 4 September 2025, Kepala BIN, Muhammad Herindra, memasuki Istana Kepresidenan dengan wajah serius. Dia enggan memberikan rincian isi laporan yang dia bawa ke Presiden terkait dengan dalang di balik kerusuhan. Tetapi, Herindra menegaskan bahwa kondisi Ibu Kota dan sejumlah wilayah sudah kondusif dan aman.
Aries Marsudiyanto, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, juga menyatakan optimisme terhadap situasi saat ini, berharap media akan membantu mendorong rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat. Wakil Kepala BIN, Imam Sugianto, menambahkan bahwa situasi nasional sudah terkendali di bawah pengelolaan TNI-Polri. Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, memastikan bahwa pengamanan telah berjalan lancar. Polisi telah menetapkan 38 tersangka terkait aksi demo, dengan enam di antaranya diduga sebagai penghasut melalui media sosial.
Pernyataan dari para pejabat tersebut jelas menunjukkan bahwa aparat keamanan tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga siap untuk menghadapi kemungkinan lanjutan. Semua pihak berharap agar situasi di ibu kota dan seluruh wilayah tetap kondusif dan aman, serta mengajak masyarakat untuk turut mendukung persatuan dan kesatuan bangsa.
