Planned obsolescence atau “usang terencana” tidaklah hal baru bagi konsumen saat ini. Fenomena ini tidak bisa diabaikan, terutama dalam produk elektronik atau HP yang memiliki tanggal kedaluwarsa. Meskipun sebuah HP bisa bertahan dalam konstruksi yang kuat selama bertahun-tahun, tetap ada aspek lain yang membuatnya usang. Setiap tahun, banyak vendor ponsel merilis produk baru dengan klaim kamera yang lebih tajam, prosesor yang lebih cepat, dan tampilan warna yang lebih memukau. Bahasa pemasaran yang canggih membuat HP yang dimiliki selama dua tahun terasa ketinggalan zaman.
Terkutip dari Gizchina, fenomena marketing tersebut memperlihatkan HP yang berusia dua tahun terlihat ketinggalan zaman. Hal ini bukanlah kebetulan, melainkan strategi planned obsolescence yang terencana dengan cermat. Meskipun beberapa HP berhenti berfungsi karena malfungsi komponen tertentu, sebagian besar masalah umum masih dapat diperbaiki. Jarang sekali HP benar-benar rusak total karena prosesor yang rusak, namun beberapa komponen sengaja dirancang untuk mengalami penurunan kualitas. Baterai HP yang dulunya dapat bertahan sepanjang hari, akhirnya memerlukan pengisian daya lebih sering menjelang siang. Saat ini, baterai HP cenderung rusak lebih cepat karena faktor-faktor tertentu yang disebutkan di sumber link.