Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah, telah meminta pemerintah untuk menyusun asumsi makro dalam RAPBN 2026 yang realistis namun tetap memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, kondisi global yang dipengaruhi oleh perang konvensional dan perang dagang semakin meningkatkan ketidakpastian dalam perekonomian dunia.
Dalam Rapat Kerja (Raker) Banggar DPR bersama pemerintah, Said menyampaikan harapannya agar angka-angka asumsi ekonomi makro yang diajukan pemerintah realistis namun tetap memberikan harapan terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia. Meskipun berbagai negara menghadapi masalah serupa akibat situasi global yang tidak menentu, Said percaya bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang baik untuk menghadapi tantangan eksternal tersebut.
Meski tantangan global semakin berat, proyeksi IMF menunjukkan tren positif. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2026 akan mencapai 3 persen, naik dari 2,8 persen pada tahun 2025. Sementara itu, negara-negara berkembang diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,9 persen pada tahun 2026, meningkat dari 3,7 persen pada tahun ini. Menurut Said, proyeksi ini seharusnya memberikan peluang bagi perekonomian Indonesia pada tahun depan untuk mencapai kinerja yang lebih baik daripada tahun ini.