Kepemimpinan partai politik selalu menjadi perbincangan hangat, terutama menjelang Pemilu. Dalam hal ini, Ketua DPC Jakarta Pusat, Dadyah Manggala, memberikan pandangannya bahwa Mardiono layak menjabat sebagai Ketua Umum PPP karena dinilai sebagai kader internal yang siap menghadapi cepat dinamika politik. Menurut Manggala, calon Ketua Umum haruslah merupakan kader setia partai, seperti halnya Mardiono yang juga siap menanggung biaya politik PPP untuk lima tahun ke depan.
Di sisi lain, Ketua DPC PPP Jakarta Barat, Wahyudin, menekankan pentingnya kaderisasi dalam struktur partai. PPP dikenal sebagai partai ulama dan partai kader, sehingga proses kaderisasi selayaknya dijalani oleh calon pengurus, termasuk Ketua Umum. Hal ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa siapa pun yang menjadi pengurus atau pemimpin partai telah melalui proses yang tepat.
Dukungan untuk Mardiono juga datang dari berbagai daerah, seperti dari Ketua DPC Jakarta Timur, H. Ahmad Rifai, yang menyoroti visi jelas Mardiono dalam mengembalikan kejayaan PPP. Rifai menegaskan bahwa Mardiono selalu mendukung aspirasi kader daerah dan rela berkorban demi kepentingan PPP, mulai dari tingkat DPC hingga sebagai Plt. Ketua Umum saat ini. Selain itu, Rifai juga mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan dalam menggelar Muktamar, tanpa adanya konflik internal.
Tidak ketinggalan, Ketua DPC PPP Jakarta Utara, Junaedi, juga memberikan dukungan yang sama untuk Mardiono sebagai Ketua Umum periode 2025–2030. Keputusan ini diambil melalui rekomendasi yang dihasilkan dari Mukercab III Jakarta Utara yang menegaskan dukungan terhadap Mardiono. Dengan demikian, dukungan dari berbagai wilayah diharapkan dapat memperkuat posisi Mardiono dalam memimpin PPP ke depan.