Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada hari Jumat (15/8/2025), mereka telah menggugat California untuk menghentikan negara bagian tersebut dari memberlakukan standar emisi yang ketat untuk truk-truk berat. Hal ini dilakukan setelah Presiden Donald Trump menyatakan standar tersebut tidak berlaku. Departemen Kehakiman AS menegaskan bahwa federal lebih unggul (preempts) daripada peraturan yang dikeluarkan oleh CARB terkait emisi truk dan mesin berat. Salah satu aturan yang dipermasalahkan adalah Kemitraan Truk Bersih (Clean Truck Partnership), sebuah kebijakan tahun 2023 yang bertujuan mengurangi emisi namun memberikan fleksibilitas bagi produsen truk. Departemen Kehakiman mengambil langkah hukum ini setelah laporan dari sebuah komite Dewan Perwakilan Rakyat mengungkap staff CARB membatasi produsen otomotif untuk menjual kendaraan yang tidak mematuhi standar federal, termasuk aturan untuk kendaraan ringan.
Dewan Sumber Daya Udara California dan kantor Gubernur Gavin Newsom belum memberikan komentar terkait tindakan ini. Newsom yang merupakan politikus Partai Demokrat selama ini mendukung standar emisi ketat dan kendaraan listrik untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, Departemen Kehakiman mengklaim bahwa penandatanganan resolusi kongres oleh Presiden Donald Trump pada bulan Juni membatasi wewenang California, termasuk membatalkan dispensasi yang diperoleh untuk Kemitraan Truk Bersih. Adam Gustafson dari Departemen Kehakiman mengatakan bahwa CARB harus menghormati proses demokrasi dalam menetapkan kebijakan terkait emisi. Sejak Undang-Undang Udara Bersih federal memberi California wewenang untuk menetapkan batas polusi lebih ketat, negara bagian ini telah menerima lebih dari 100 dispensasi sejak tahun 1970. Presiden Donald Trump dan Kongres disebut telah membatalkan keringanan yang menjadi dasar tindakan California.