Yuhan Tan dan Lianne Tan, pebulutangkis berdarah Indonesia yang berlaga untuk Belgia, memiliki kisah menarik yang patut untuk diungkap. Keduanya adalah saudara kandung yang melakoni karir di dunia bulutangkis dengan penuh dedikasi. Yuhan Tan, lahir di Belgia pada 21 April 1987, memiliki ikatan yang kuat dengan Indonesia melalui ayahnya yang berasal dari Bandung. Meskipun lebih dikenal sebagai atlet bulutangkis, Yuhan Tan juga seorang dokter spesialis ortopedi dan anggota Komite Atlet Badan Anti-Doping Dunia.
Pendidikan medisnya dari Universitas Maastricht, Belanda, menunjukkan passion besar Yuhan di dunia kedokteran. Meski menghadapi jadwal yang padat antara bekerja di rumah sakit dan latihan bulutangkis, Yuhan Tan mencoba untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan profesionalnya. Meskipun demikian, setelah lulus, ia memutuskan untuk fokus pada karier medisnya sebagai dokter spesialis bedah, yang membuatnya sulit untuk terus berkarier sebagai pebulu tangkis profesional.
Berawal dari pengenalan bulutangkis oleh ayahnya, Yuhan Tan berhasil mencatat prestasi sebagai salah satu tunggal putra terbaik di Belgia dengan delapan gelar juara nasional. Meskipun bulutangkis tidak begitu populer di Belgia, keberhasilan Yuhan Tan dalam olahraga ini membuktikan dedikasinya yang tinggi. Dengannya juga berhasil menjadi pebulu tangkis tunggal putra Belgia termuda yang berhasil lolos kualifikasi Olimpiade pada tahun 2008, sebelum kemudian berpartisipasi di Olimpiade London 2012. Kedua saudara ini, Yuhan Tan dan Lianne Tan, merupakan contoh inspiratif dari dedikasi dan passion yang tinggi dalam mencapai kesuksesan baik di bidang olahraga maupun profesi medis.
