Iran akan menggagalkan pembangunan koridor transportasi di Kaukasus yang merupakan bagian dari perjanjian damai antara Azerbaijan dan Armenia yang difasilitasi oleh Amerika Serikat. Penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Akbar Velayati, menyatakan bahwa Iran akan memblokir proyek tersebut dengan atau tanpa dukungan Rusia. Velayati mengkritik Presiden AS Donald Trump atas keputusannya terkait Kaukasus dan menyebut koridor transportasi tersebut sebagai ancaman terhadap integritas teritorial Armenia.
Perjanjian damai antara Armenia dan Azerbaijan memberikan hak eksklusif kepada AS untuk membuka koridor transportasi melalui Armenia yang akan menghubungkan Azerbaijan dengan Nakhchivan. Iran dan Rusia juga mengeluarkan sikap resmi terkait proyek tersebut, dengan Iran menekankan perlunya menghormati kedaulatan nasional dan integritas teritorial, serta tanpa campur tangan pihak asing. Rusia mendukung perjanjian damai tersebut namun menekankan bahwa solusi harus dihasilkan oleh negara-negara di kawasan.
Turki, sebagai pendukung utama Azerbaijan, berharap koridor transportasi tersebut akan meningkatkan ekspor energi dan sumber daya lainnya melalui Kaukasus Selatan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berdiskusi dengan Presiden Azerbaijan dan menawarkan dukungan dalam mencapai perdamaian abadi di kawasan. Armenia dan Azerbaijan telah berperang sejak akhir 1980-an, namun kedua negara saat ini sepakat untuk mencapai perdamaian, dengan kesepakatan damai yang mungkin akan ditandatangani dalam beberapa minggu mendatang.
