Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah membuka kembali sebagian rekening dormant atau tidak aktif milik nasabah, dengan total 28 juta rekening yang telah direaktivasi. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memberikan apresiasi atas langkah cepat PPATK dalam merevisi kebijakannya setelah mendengar masukan dan keresahan publik. Meskipun mengakui tujuan baik untuk mencegah kejahatan keuangan, Sahroni menekankan pentingnya PPATK memprioritaskan kenyamanan masyarakat, terutama mengingat keragaman pengguna rekening bank di Indonesia.
Sahroni berharap PPATK lebih berhati-hati dalam mengambil langkah ke depan terutama terkait aliran keuangan yang sensitif bagi setiap individu. Dia menyampaikan keprihatinannya terhadap kemungkinan penderitaan yang dapat dirasakan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti lansia, masyarakat pedesaan, dan yang belum teredukasi dengan baik terkait transaksi perbankan.
Dalam situasi di mana rekening tiba-tiba tidak dapat digunakan, Sahroni menyoroti permasalahan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat, seperti kebingungan dalam melapor dan menghadapi kesulitan akses bantuan. Kesimpulannya, PPATK diimbau untuk mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan kenyamanan masyarakat dalam kebijakan yang diambil.
