Investasi di sektor hilirisasi kembali mencatat angka yang cukup mengesankan pada semester I-2025, dimana realisasi investasi mencapai total Rp 280,8 triliun menurut data yang dirilis oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau BKPM. Sektor mineral menjadi kontributor terbesar dalam capaian investasi ini, terutama dari komoditas seperti nikel, tembaga, dan bauksit yang mencapai total Rp 193,8 triliun, diikuti oleh sektor Perkebunan dan Kehutanan senilai Rp 67,4 triliun. Hilirisasi minyak dan gas bumi (migas) juga turut serta dalam kontribusi dengan nilai investasi mencapai Rp 17,3 triliun, sedangkan sektor Perikanan dan Kelautan mencapai angka Rp 2,3 triliun. Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa total nilai realisasi investasi hilirisasi mencapai Rp 280,8 triliun pada Konferensi Pers yang digelar pada Selasa (29/7/2025).
Berbagai lokasi di Indonesia juga turut berkontribusi dalam capaian investasi hilirisasi semester I-2025, dimana lima besar lokasi termasuk Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp 55,4 triliun, Maluku Utara Rp 33,9 triliun, Jawa Barat Rp 28,7 triliun, Jawa Timur Rp 18,3 triliun, dan Nusa Tenggara Barat Rp 17,9 triliun. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam sektor investasi hilirisasi di Indonesia yang semakin berkembang. Keseluruhan capaian ini mencerminkan potensi dan minat investor dalam mengembangkan sektor hilirisasi di tanah air.
