Bank Indonesia (BI) telah membuka kesempatan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate ke depan. Hal ini disebabkan oleh estimasi rendahnya tingkat inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan dalam konferensi pers di Kantor Pusat LPS, Jakarta, bahwa BI masih mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga di masa mendatang. Sejauh ini, BI telah memangkas suku bunga acuan sebanyak empat kali, dengan penurunan terbaru sebesar 25 bps pada bulan Juli 2025 menjadi 5,25%. Kebijakan suku bunga ini sejalan dengan proyeksi inflasi rendah yang ditargetkan sebesar 2,5 plus minus 1%. Selain itu, Perry juga menyebut bahwa rupiah tetap stabil meskipun kondisi ketidakpastian global yang tinggi. Penurunan suku bunga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yang seharusnya diikuti dengan pemangkasan suku bunga kredit perbankan. BI akan terus memantau dinamika global maupun domestik untuk menentukan besaran penurunan BI rate dan waktu yang tepat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sambil tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencapai target inflasi.
