Gempa megathrust telah menjadi topik yang semakin terbuka seiring dengan seringnya kejadian gempa yang terjadi di berbagai daerah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa rentetan gempa sering terjadi di Indonesia, namun tidak berkaitan dengan gempa megathrust yang baru terjadi di Jepang. Daftar 13 segmen megathrust yang dapat mengancam Indonesia senantiasa menjadi peringatan serius, termasuk potensi gempa yang bisa mencapai magnitudo M9,2.
Tren peningkatan kejadian gempa bumi di Indonesia juga menjadi perhatian serius, dengan peningkatan seismograf yang dimiliki oleh BMKG. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menyoroti pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi dalam menghadapi kejadian gempa bumi, tsunami, dan bencana hidrometeorologi lainnya akibat perubahan iklim. Dengan sistem info dini gempa dan peringatan dini tsunami yang telah dibangun sejak tahun 2008, BMKG terus berupaya memonitor aktivitas gempa demi keamanan masyarakat.
Aktivitas kegempaan yang terus meningkat menjadi perhatian utama, dengan pola kejadian gempa di Indonesia yang cenderung naik setiap tahun. Data aktivitas gempa jangka panjang menunjukkan peningkatan signifikan mulai dari tahun 1990 hingga 2020, yang menunjukkan perlunya kewaspadaan dan peningkatan mitigasi bencana geologi. Upaya BMKG dalam merapatkan jaringan seismograf dan meningkatkan sensor merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat di tengah ancaman gempa yang terus meningkat.