Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali wanita di usia 40-an. Gejala kanker paru bisa terlihat dari kondisi fisik pasien, seperti kelelahan, napas yang tidak normal, benjolan di leher, ketiak, atau dinding dada, serta tanda pembesaran hati. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti foto thorax dan CT scan dengan cairan kontras untuk melihat stadium dan ukuran tumor di paru-paru.
Meskipun wanita bisa terkena kanker paru, jumlah kasusnya masih lebih tinggi pada pria, terutama perokok aktif baik dari rokok tembakau maupun vape. Menurut Allen, seorang ahli kanker, merokok merupakan faktor paling umum penyebab kanker paru. Sebatang rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia dari pembakaran daun tembakau yang tidak sempurna, dimana 70 diantaranya bersifat karsinogenik atau penyebab kanker. Bahkan perokok pasif yang terpapar asap rokok juga berisiko tinggi terkena kanker paru.
Allen juga memberikan peringatan terhadap pengguna vape, yang dianggap aman namun sama berbahayanya dengan rokok. Pengguna vape juga berisiko mengalami “popcorn lung”, yaitu kerusakan saluran udara kecil di paru-paru yang menyebabkan napas menjadi berat dan sesak. Oleh karena itu, penting untuk meninggalkan kebiasaan merokok dan vape guna mengurangi risiko terkena kanker paru.