SpaceX dikabarkan mulai menginvestasikan sejumlah uang yang besar ke dalam teknologi xAI dalam rangka memperkuat layanan mereka. Salah satu implementasi teknologi xAI yang baru-baru ini dilakukan adalah penggunaan chatbot Grok untuk mendukung layanan pelanggan Starlink, yang merupakan layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX. Integrasi antara produk xAI dan layanan-layanan SpaceX diyakini akan terus berkembang dalam waktu dekat.
Elon Musk, pendiri SpaceX, dikenal memiliki strategi untuk mengintegrasikan seluruh perusahaannya agar saling mendukung. Baru-baru ini, Musk telah menggabungkan teknologi xAI dengan X (yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada awal tahun ini. Tujuannya adalah untuk mempercepat adopsi teknologi kecerdasan buatan yang diciptakannya di berbagai sektor, mulai dari media sosial, industri otomotif, hingga luar angkasa.
Meskipun produk AI seperti Grok pernah mendapat kritik atas kontroversi komentar antisemit yang dibuat, teknologi tersebut tetap menjadi bagian integral dalam berbagai bisnis yang dimiliki oleh Musk. Bahkan, kabarnya mobil listrik Tesla akan segera dilengkapi dengan integrasi langsung dengan Grok. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Musk dalam memanfaatkan teknologi AI untuk mendukung perkembangan bisnisnya di berbagai bidang.
Dengan integrasi teknologi xAI dalam layanan SpaceX dan perusahaan-perusahaan lain yang dimiliki oleh Elon Musk, diharapkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan ini dapat membawa manfaat yang besar dan mengakselerasi inovasi di berbagai sektor yang ada. Ini juga menjadi langkah strategis Musk dalam membangun kehadiran kuat dalam dunia teknologi dan bisnis global. Semua upaya ini membuktikan bahwa investasi dalam teknologi AI merupakan langkah yang strategis dan penting untuk memperkuat posisi perusahaan di era digital saat ini.
