Badan Gizi Nasional (BGN) mendorong pendidikan gizi untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah nasional. Usulan ini sudah diajukan ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Inisiatif ini bertujuan untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan kompetitif secara global. Menurut Ikeu Tanziha, anggota Dewan Pakar Gizi BGN, pendidikan gizi yang terstruktur dan terintegrasi dalam lingkungan sekolah sangat penting untuk membangun pemahaman komprehensif tentang gizi sejak usia dini.
“Gizi bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang masa depan. Anak yang memahami gizi akan tumbuh menjadi orang yang sehat, berpikir kritis, dan memberikan kontribusi yang berarti bagi bangsa,” kata Ikeu saat diwawancarai pada Sabtu (19 Juli). Dia menekankan bahwa sekolah merupakan platform pendidikan ideal untuk secara sistematis menyampaikan pengetahuan gizi. Pendidikan gizi dini membantu siswa memahami hubungan antara pola makan, kesehatan, dan kesejahteraan secara menyeluruh, sambil mendorong mereka untuk membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat.
Kurikulum yang diusulkan akan memperkenalkan siswa pada topik-topik penting seperti konsep dasar gizi, klasifikasi kelompok makanan dan porsi, peran nutrisi dalam fungsi tubuh, dan dampak buruk kebiasaan makan yang tidak sehat. Selain itu, pendidikan gizi meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya diet seimbang dan membekali mereka untuk membuat keputusan diet yang terinformasi. Ini juga memainkan peran penting dalam mencegah penyakit terkait diet seperti obesitas dan diabetes.
“Para siswa juga akan memperoleh keterampilan praktis seperti memasak dan berkebun—keterampilan yang langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka,” tambah Ikeu. Mengintegrasikan pendidikan gizi ke dalam kurikulum sekolah diharapkan dapat menciptakan hubungan sinergis antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, memperkuat pesan tentang nutrisi seimbang di semua segmen masyarakat.
Yang terpenting, Ikeu menekankan bahwa pendidikan gizi memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk menjalani kehidupan sehat, mendukung upaya pencegahan penyakit, dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup di masa depan. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program gizi nasional, BGN telah melaksanakan berbagai inisiatif pendidikan, termasuk: sosialisasi melalui podcast YouTube, dan video promosi di dapur, sekolah, pasar, dan tempat lain yang relevan dengan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
BGN juga mengajak semua pemangku kepentingan—lembaga pemerintah, sekolah, orangtua, media, dan masyarakat secara luas—untuk mendukung integrasi pendidikan gizi ke dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari gerakan nasional menuju pencapaian Generasi Emas Indonesia 2045. “Program Makanan Bergizi Gratis akan mencapai potensinya hanya jika dipadukan dengan pendidikan gizi komprehensif yang menyentuh semua tingkatan masyarakat,” tutup Ikeu.