Sektor pariwisata global diperkirakan akan mencatat lonjakan luar biasa dalam dekade ini menurut laporan terbaru World Economic Forum (WEF) bersama Kearney dan Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Proyeksi tersebut menyebutkan bahwa pada tahun 2034, wisatawan akan melakukan 30 miliar perjalanan setiap tahun, yang akan menyumbang sebesar US$ 16 triliun atau sekitar Rp260.000 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
Laporan bertajuk Travel and Tourism at a Turning Point: Principles for Transformative Growth menyebutkan bahwa sektor pariwisata diprediksi tumbuh 1,5 kali lebih cepat dibandingkan ekonomi global, yang menegaskan peran pariwisata sebagai mesin penciptaan lapangan kerja, pertukaran budaya, dan investasi. Asia menjadi kawasan dengan pertumbuhan pariwisata tercepat, dengan negara-negara seperti India, China, Arab Saudi, Thailand, dan Sri Lanka berada di garis depan. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Asia diperkirakan akan melampaui 7% pada tahun 2034, didorong oleh percepatan investasi untuk meningkatkan daya saing global dan diversifikasi ekonomi.
Beberapa pendorong pertumbuhan baru yang muncul termasuk pasar wisata olahraga yang diperkirakan mencapai US$ 1,7 triliun pada tahun 2032, pertumbuhan ekowisata sebesar 14% per tahun, dan nilai pasar teknologi perjalanan yang naik hampir dua kali lipat dari tahun 2024 hingga 2033. Namun, pertumbuhan ini juga membawa tantangan besar, terutama dalam penyediaan infrastruktur untuk melayani 30 miliar perjalanan global per tahun.
Tingginya pertumbuhan pariwisata juga berpotensi meningkatkan dampak lingkungan dan tantangan sumber daya manusia. Tanpa reformasi, emisi gas rumah kaca dari sektor pariwisata bisa meningkat dari 8% menjadi 15% dari total global pada tahun 2034. Sementara itu, sektor pariwisata juga menghadapi krisis tenaga kerja, dengan tingkat pergantian staf yang tinggi di berbagai negara. Arab Saudi, yang menjadi tuan rumah peluncuran laporan ini, sedang melakukan investasi besar dalam pengembangan destinasi regeneratif, infrastruktur masa depan, dan penciptaan talenta untuk menyambut 150 juta pengunjung pada tahun 2030. Artinya, pariwisata telah menjadi katalisator penting untuk pertumbuhan dan kerja sama ekonomi menurut Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Al-Khateeb.