Komisi XI DPR bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar telah menyelesaikan rapat kerja yang berlangsung hingga tengah malam ini, Selasa (3/7/2025), sekitar pukul 11.05 WIB. Rapat tersebut membahas asumsi makro rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2026 tanpa hasil kesimpulan yang dibacakan oleh Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun.
Sri Mulyani memaparkan kondisi perekonomian global dan domestik, serta kinerja APBN sampai Semester I-2025 dan proyeksi hingga akhir tahun yang mungkin mempengaruhi ekonomi dan APBN hingga 2026. Selain itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga memberikan data-data yang mendukung presentasi. Guna memperoleh informasi lebih lanjut, para anggota Komisi XI DPR berpartisipasi dalam sesi tanya jawab.
Sri Mulyani membeberkan asumsi makro RAPBN 2026 termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, yield SBN tenor 10 tahun, nilai tukar rupiah, dan harga minyak mentah Indonesia. Lifting minyak dan gas serta prediksi tentang kemiskinan, pengangguran, dan rasio gini juga disampaikan. Adapun rancangan APBN 2026 meliputi defisit, pendapatan, dan belanja negara, serta komponen penerimaan dan detail belanja negara.
Rapat tersebut bertujuan untuk menyusun RAPBN 2026 dengan asumsi makro yang jelas dan realistis guna memastikan keseimbangan keuangan negara dalam jangka panjang. Penentuan anggaran pendapatan dan belanja negara yang tepat akan membantu Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.