More

    Tarif Trump: Senjata Ekonomi dan Dampaknya pada Warga Amerika

    Guncangan ekonomi mulai dirasakan di Amerika Serikat akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Inflasi melonjak pada bulan Mei, dengan kenaikan harga barang dan jasa mencapai 2,3% secara tahunan. Departemen Perdagangan mencatat peningkatan harga makanan dan energi, serta kenaikan harga inti sebesar 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini melampaui target ekspektasi Federal Reserve sebesar 2%.

    Warga Amerika mulai mengurangi pengeluaran pertama kalinya sejak Januari, disertai dengan penurunan pendapatan. Sentimen konsumen merosot akibat tarif Trump yang membuat harga barang tertentu naik. Meskipun tingkat pengangguran tetap rendah, rekrutmen tenaga kerja masih lambat, menyulitkan pencari kerja baru.

    Belanja konsumen dan jasa stagnan, bahkan mengalami penurunan. Begitu juga dengan pengeluaran untuk tiket pesawat, restoran, dan hotel. Meskipun tarif Trump hanya sedikit berdampak pada harga, beberapa perusahaan mulai merasakan efeknya, seperti Nike dan Walmart.

    Para ekonom menyebut bahwa tarif Trump belum secara signifikan memengaruhi inflasi, sebagian disebabkan perusahaan mengimpor barang sebelum penerapan tarif penuh. Namun, indikasi awal menunjukkan perubahan dalam tren ini. Perusahaan-perusahaan mulai menyerap biaya tarif, yang kemungkinan akan mempengaruhi keuntungan perusahaan dan perekrutan.

    Trump menyalahkan The Fed karena tidak menurunkan suku bunga, namun Powell dan kebanyakan pembuat kebijakan Fed lainnya ingin melihat perkembangan inflasi dan ekonomi sebelum mengambil langkah tersebut. Ini menunjukkan kompleksitas situasi ekonomi Amerika saat ini, yang terpengaruh oleh kebijakan dalam dan luar negeri.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles