Pengaruh buruk dari penggunaan media sosial tidak hanya terbatas pada ketika pengguna tenggelam dalam konten yang penuh konflik dan emosi negatif. Efeknya bisa jauh lebih dalam, terutama bagi remaja. Saat remaja menghadapi situasi di dunia maya yang membuat mereka merasa tidak aman atau diserang, mereka rentan mengalami stres yang berkepanjangan yang dapat merusak keseimbangan emosional mereka. Psikolog Ayoe mengatakan bahwa paparan terus-menerus terhadap konten negatif dapat memicu terjadinya kecemasan kronis.
Terbiasa berinteraksi dengan lingkungan digital yang tidak sehat juga dapat membentuk pola pikir remaja menjadi defensif dan sinis. Hal ini membuat mereka sulit untuk mempercayai orang lain, cenderung menutup diri, bahkan bisa menghindari interaksi sosial secara keseluruhan. Segala hal ini tentu saja berpotensi membahayakan perkembangan psikososial remaja dalam fase penting pembentukan identitas diri mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk memantau serta memberikan pendampingan yang tepat saat remaja menggunakan media sosial secara aman dan sehat.