Dalam sebuah wawancara, Dr. Salundik, seorang dosen di Fakultas Peternakan IPB University, menekankan pentingnya penanganan limbah hewan kurban. Menurutnya, jika limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar. Ia mengungkapkan bahwa limbah ternak jelang Idul Adha dapat dibagi menjadi dua, yaitu limbah di lokasi penjualan dan limbah di lokasi penyembelihan.
Di lokasi penjualan hewan kurban, limbah yang dihasilkan meliputi kotoran dan sisa pakan hijau. Dengan akumulasi limbah yang besar dalam waktu satu hingga dua pekan menjelang hari raya Idul Adha, penanganan limbah ini menjadi sangat penting. Selain itu, Salundik mencatat bahwa limbah kotoran hewan kurban dan sisa pakan dapat diubah menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti pupuk organik kompos atau vermikompos.
Salundik menekankan bahwa konversi limbah menjadi produk bermanfaat merupakan solusi yang mudah diterapkan dan memberikan nilai tambah. Dengan pendekatan ini, dampak negatif dari limbah hewan kurban dapat diminimalkan, dan hal ini juga sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan. Dengan demikian, manajemen limbah hewan kurban tidak hanya penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga untuk memaksimalkan manfaat potensial dari limbah tersebut.