Dua fragmen fosil tengkorak Homo erectus ditemukan di dasar laut antara pulau-pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan, mengungkapkan bahwa manusia purba ini telah hidup dan menyebar luas di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Sundaland. Penemuan ini berasal dari pengerukan laut dalam proyek pembangunan pulau buatan, membuktikan bahwa Homo erectus tidak hanya terbatas di Pulau Jawa seperti sebelumnya dipercayai.
Penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan Harold Berghuis dari Universitas Leiden, Belanda, menunjukkan bahwa Homo erectus kemungkinan besar tinggal di daerah dataran rendah dekat sungai-sungai besar saat iklim di wilayah tersebut masih kering dan mendukung kehidupan. Saat zaman es sekitar 140.000 tahun lalu, permukaan laut menurun drastis, menyebabkan daratan yang sekarang terpisah menjadi pulau-pulau yang dulunya dapat dilalui dengan berjalan kaki.
Menurut laporan dari Populer Mechanics, manusia purba dan hewan besar seperti gajah dan komodo purba hidup bersama di daerah ini. Di bawah iklim Pleistosen Tengah yang kering di Jawa Timur, herbivora dan hominin di daerah dataran rendah mungkin bergantung pada sungai yang besar, sebagai sumber air minum dan makanan.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang sejarah manusia purba di Indonesia dan mengubah pemahaman kita sebelumnya. Studi yang diterbitkan di Quaternary Environments and Humans mengukuhkan bahwa Homo erectus telah menyebar luas di wilayah Sundaland.