Teknologi medis terus maju dan membawa kabar baik bagi pasien kanker paru. Menurut dr. Sita Laksmi Andarini, SpP(K), terapi kanker paru telah mengalami perkembangan signifikan sejak tahun 2003. Pada masa lalu, kemoterapi menjadi satu-satunya pilihan dengan harapan hidup pasien hanya sekitar 7 hingga 9 bulan. Namun, sejak tahun 2006, terapi target yang berfokus pada mutasi gen menjadi pilihan yang meningkatkan harapan hidup hingga 36 hingga 49 bulan. Bahkan, dalam 10 tahun terakhir, ditemukan terapi imunologi yang mampu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hingga 40 persen dalam 5 tahun. Osimertinib merupakan salah satu terapi yang digunakan saat ini, terutama untuk pasien kanker paru bukan sel kecil (NSCLC) yang memiliki mutasi gen EGFR. Meskipun terapi ini membutuhkan waktu lebih lama, efek sampingnya seperti diare dan kelelahan dapat ditangani dengan lebih baik. Dengan terapi baru ini, angka kesintasan pasien kanker paru terus meningkat, memberikan harapan baru bagi mereka yang menderita penyakit ini.