Pernikahan anak yang tinggi di Indonesia masih menjadi permasalahan serius yang disebabkan kurangnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi. Hal ini berdampak pada pernikahan dini, kehamilan yang tidak direncanakan, dan konsekuensi jangka panjang. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Provinsi Jawa Tengah menjalankan kegiatan pembinaan di Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) untuk meningkatkan edukasi kesehatan reproduksi remaja. Menurut Agoes Poedjianto, Ketua Tim Kerja KBKR BKKBN Jawa Tengah, kualitas remaja saat ini akan memengaruhi kualitas keluarga dan generasi mendatang. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi agar dapat mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di masa depan.
Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja, Cegah Pernikahan Anak
Related articles
