Program pendidikan karakter berbasis militer yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memicu beragam tanggapan. Meskipun demikian, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap hak anak dalam program tersebut.
Kak Seto telah mengunjungi langsung anak-anak peserta program di barak militer Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu, 10 Mei 2025. Menurut Kak Seto, meskipun program ini memiliki elemen kedisiplinan mirip militer, pendekatannya tetap ramah anak dan menghormati hak-hak mereka.
Dalam keterangan resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Rabu, 14 Mei 2025, Kak Seto menyatakan bahwa peserta program tetap diberikan hak untuk pertumbuhan dan perkembangan, perlindungan, serta kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka. Bahkan, terdapat layanan pemeriksaan kesehatan dan psikologis rutin yang disediakan di barak Militer Dedi Mulyadi.
Kak Seto menegaskan bahwa anak-anak tetap mendapatkan hak-hak mereka seperti tumbuh kembang, perlindungan, kesempatan untuk menyuarakan pendapat, dan mendapatkan perawatan kesehatan serta dukungan psikologis.