Serangga telah lama dianggap sebagai hama oleh banyak orang, namun sebenarnya mereka memegang peran penting dalam menjaga ekosistem dan kehidupan manusia. Menurut Profesor Damayanti Buchori dari IPB University, serangga memiliki peran kunci dalam berbagai proses ekologi. Mereka hadir di berbagai tingkat trofik dalam rantai makanan, kecuali autotrof. Serangga dapat berperan sebagai herbivora, karnivora, dan dekomposer, serta berperan dalam daur ulang nutrisi di alam.
Salah satu peran mendasar serangga adalah sebagai penyerbuk. Sebagian besar tanaman berbunga bergantung pada penyerbukan hewan, dan sebagian besar penyerbuk tersebut adalah serangga. Prof Damayanti menekankan pentingnya peran lebah dan kupu-kupu dalam penyerbukan tanaman, yang jika hilang akan berdampak pada produksi kopi, teh, coklat, dan berbagai buah-buahan serta sayuran.
Selain itu, Prof Damayanti juga menyoroti peran serangga sebagai musuh alami dari hama tanaman. Predator seperti tomcat dapat memakan hama wereng, sehingga menjaga keseimbangan ekosistem tanaman tanpa perlu menggunakan pestisida. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan penurunan signifikan jumlah populasi kupu-kupu di AS, yang berperan penting dalam penyerbukan tanaman. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekosistem.