Sumarno, seorang pedagang pentol keliling dari Desa Pasedan, Kabupaten Rembang, akhirnya mampu mewujudkan impian menjalankan ibadah haji setelah menabung selama 27 tahun. Bersama istrinya, Sukarti, Sumarno merasa bahagia dapat beribadah bersama di Tanah Suci setelah bertahun-tahun menabung dengan tekun. Sebelum terjun ke bisnis pentol bakso, Sumarno dan istrinya adalah buruh tani yang mengalami kesulitan ekonomi. Namun, dengan tekad dan semangat yang tinggi, mereka berhasil mengumpulkan uang demi mewujudkan panggilan Tuhan tersebut.
Pada tahun 1997, Sumarno mengawali usaha jualan pentol dengan bantuan dari seorang penjual mi rebus asal Blora yang mengajarkan teknik membuat pentol yang enak. Dengan bahan awal 3 kg, Sumarno mulai menjajakan pentol bakso keliling desa Pasedan. Meskipun perjalanan panjang dan berliku, Sumarno tidak pernah menyerah untuk terus berjuang hingga akhirnya bisa berangkat haji setelah bertahun-tahun bersusah payah. Kisah inspiratif Sumarno dan istrinya menjadi bukti bahwa dengan usaha dan tekad yang kuat, impian apapun bisa menjadi kenyataan.