Perang antara India dan Pakistan yang baru-baru ini pecah telah menimbulkan kekhawatiran global, termasuk di Indonesia. Meskipun geografisnya jauh, konflik berdampak besar ini memiliki potensi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya pada sektor ekspor komoditas utama. Pertanyaan muncul mengenai dampaknya, siapa yang terdampak, di mana dampaknya dirasakan, kapan dampaknya terjadi, mengapa dampak ini terjadi, dan bagaimana Indonesia dapat mengatasi dampak tersebut.
Dave Laksono, anggota Komisi I DPR, menyoroti dampak konflik ini terhadap Indonesia. Ia menjelaskan bahwa konflik apapun akan berdampak negatif pada wilayah regional dan Indonesia, mengingat India dan Pakistan menjadi mitra dagang yang penting di berbagai sektor. Ketegangan di wilayah tersebut diprediksi akan berdampak besar pada perdagangan Indonesia dan pertumbuhan ekonomi. Itulah mengapa penting bagi Indonesia untuk mendorong perdamaian dan diplomasi sebagai solusi atas konflik ini.
Meskipun dampak langsung mungkin tidak sebesar negara-negara tetangga, namun dampak tidak langsungnya tetap merupakan ancaman serius. Penurunan ekspor komoditas utama seperti batu bara dan minyak kelapa sawit menjadi potensi risiko bagi perekonomian Indonesia. Gangguan dalam rantai pasokan global juga bisa memicu kenaikan biaya logistik dan inflasi. Di tengah situasi ini, Indonesia perlu untuk meninjau kembali strategi ekonomi dan politik luar negerinya guna menghadapi ketidakpastian yang muncul.