Komdigi baru-baru ini melakukan pembekuan izin untuk layanan verifikasi identitas World ID dan World Coin. Layanan ini mengajak masyarakat di Bekasi dan Jakarta untuk memindai mata menggunakan perangkat mirip bola dengan kamera yang disebut orc. Mereka yang telah melakukan pemindaian iris mata akan menerima token World Coin sebagai insentif. Meskipun layanan tersebut sebelumnya tersedia di beberapa negara termasuk Brasil dan Spanyol, namun, keduanya melarang operasi World ID dan World Coin yang dikembangkan oleh perusahaan Tools for Humanity milik Sam Altman. Meskipun dibekukan di Indonesia, World ID dan World Coin baru-baru ini memasuki pasar Amerika Serikat yang sebelumnya dianggap terlambat karena regulasi mata uang kripto tidak ramah di bawah pemerintahan Joe Biden. Sebaliknya, pemerintahan Donald Trump lebih mendukung sektor aset digital dan berkomitmen menjadikan Amerika Serikat sebagai pusat kripto dunia. Dalam peluncuran di AS, Sam Altman menyatakan keyakinannya bahwa Amerika harus memimpin inovasi teknologi sebagai cara untuk tetap menjadikan manusia sebagai pusat perhatian di era konten internet yang didorong oleh kecerdasan buatan. Tools for Humanity didirikan oleh Sam Altman dan Alex Blania pada tahun 2019, dan saat ini berhasil mengumpulkan USD 200 juta dari pemodal ventura, termasuk dari Red Hoffman pendiri LinkedIn dan Sam Bankman-Fried pendiri FTX.
Pemindai Mata Sam Altman World ID dan World Coin Masuk AS Setelah Diblokir
Related articles