Pada Senin malam, 21 April 2025, seorang santri berusia 17 tahun yang belajar di Pondok Pesantren Metal, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur menjadi target penculikan. Kejadian tersebut berlangsung di sebuah toko di Jalan Raya Pantura, Rejoso, Pasuruan, ketika korban sedang berbelanja. Sebuah komplotan penculik kemudian datang dan membawa kabur korban dari toko tersebut. Aksi penculikan ini terekam oleh kamera pengawas (CCTV) dan tersebar melalui media sosial, sehingga menarik perhatian aparat kepolisian setempat untuk segera bertindak.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi dari Kepolisian Resor Kota Pasuruan dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim membentuk tim untuk mengejar dan menangkap komplotan penculik. Akhirnya, upaya aparat berhasil membuahkan hasil ketika komplotan tersebut tertangkap di Tol Kebomas, Gresik, pada Selasa, 22 April 2025. Selama masa penyekapan, korban mengalami kekerasan fisik dan ditodong dengan senjata air soft gun oleh pelaku.
Direktur Reserse Kriminal Umum, Komisaris Besar Polisi Farman, mengungkapkan bahwa tujuh pelaku telah ditangkap, di antaranya ada yang bertindak sebagai eksekutor korban dan yang menodong korban menggunakan senjata. Mereka semua telah ditetapkan sebagai tersangka dan polisi masih terus melakukan pengembangan kasus ini. Kendaraan yang digunakan para tersangka berhasil diadang di pintu keluar Tol Kebomas, dan polisi berhasil menangkap pelaku lain di lokasi terpisah.
Satu lagi keberhasilan aparat dalam menuntaskan kasus kriminal yang mengancam masyarakat. Semoga keamanan dan ketertiban dapat terjaga di seluruh wilayah. Semua pihak diharapkan dapat memberikan kerjasama penuh kepada pihak kepolisian dalam memberantas tindakan kejahatan. Hal ini merupakan contoh nyata pentingnya peran bersama antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
