Menurut Lydia, penurunan fungsi ginjal bisa terjadi tanpa gejala yang jelas, bahkan pada stadium 5. Pasien sering baru menyadari kondisi ini saat melakukan medical check up melalui pemeriksaan darah dan urine. Oleh karena itu, Lydia menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan fungsi ginjal. Beberapa tes utama yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan ginjal termasuk tes darah dan tes urine. Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar zat sisa tubuh seperti kreatinin, ureum, dan asam urat, serta kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida. Penyimpangan dalam kadar zat sisa dan elektrolit dalam darah dapat menunjukkan adanya masalah pada ginjal. Sementara itu, tes urine dapat mengidentifikasi keberadaan protein atau darah dalam urine, yang bisa menjadi tanda awal kerusakan ginjal. Karenanya, pencegahan sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah masalah yang lebih serius di masa depan.
